KATA
PENGANTAR
Alhamdulillahhirobbil
alamin saya panjatkan kepada Allah Swt yang senantiasa memberi
rahmat hidayahnya kepada kami sehingga kami dalam keadaan sehat wal’afiat
hingga sekarang ini.
Dalam kesempatan ini kami bisa menyeleasaikan makalah dengan
judul “Keutamaan Dzikir” insyaAllah kami selesaikan dengan baik
walaupun jauh dari kesempurnaan. Saya ucapkan terima kasih kepada Dosen
kamiBapak Wasyiluddin, M,Si yang telah membimbing kami selama ini, dan juga
kami ucapkan kepada sahabat yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Harapkan kami dari pembaca untuk saran dan kritiknya yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Atas perhatian kami ucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
AMPUL ............................................................................................... i
KATA PENGANTAR
............................................................................. ii
DAFTAR ISI
............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang ............................................................................. 1
- Rumusan Masalah ....................................................................... 3
- Tujuan Rumusan Masalah .......................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Dzikir
......................................................................... 4
B.
Keutamaan Berdzikir
................................................................... 5
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
................................................................................. 13
B.
Saran
............................................................................................ 13
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Manusia dengan kapasitas
berfikir yang telah Allah karuniakan, senantiasa berusaha menggapai
‘kebahagiaan’ dengan bahasa perasaannya masing-masing. Pada masa sekarang ini
manusia mencoba meraihnya dengan membuat ungkapan-ungkapan batin lewat
visualisasi fisik yang banyak menguras waktu, harta, tenaga dan pikiran.
Kesemuanya itu rela ia korbankan untuk melampiaskan perasaan batinnya, meski
terkadang pengungkapannya itu kurang masuk akal sehat.
Kebahagiaan dalam format berfikir mereka adalah
suatu bentuk idealisme yang bisa membuat perasaannya bergolak dan orang lain
yang memperhatikannya ikut hanyut dalam gerak rasa yang dimainkannya.
Dan memang kebahagiaan itu merupakan bentuk yang
abstrak, sesuatu yang tinggi, dan sebagai pusat tujuan. Gagasan abstraklah yang
membawa manusia melahirkan instrumen rasa batinnya.
Allah, yang kalau manusia mengetahui adalah
sumber gagasan abstrak yang bisa menjadi eksak dalam pandangan orang-orang
pilihan-Nya. Allah menyapa manusia ketika ia ingin mencapai gagasan abstrak
kebahagiaannya itu dengan kata ‘Aku dekat’ (bahkan lebih dekat daripada urat
leher).
Selanjutnya Allah menciptakan sebuah nama yang
kemudian diiringi dengan nama-nama lain-Nya yang indah (hal ini yang Dia
ajarkan pertama kali kepada Adam As.) sebagai jembatan penghubung antara
Pencipta (Khaliq) dan yang dicipta (makhluk).
Pemahaman kita tentang Tuhan (makrifat)
kepada-Nya sesungguhnya menggambarkan cakrawala pandang kita tentang Tuhan.
Agama dan setiap golongan dalam suatu umat memiliki kacamata berbeda dalam
memandang gagasan tentang Tuhan yang sebenarnya. Inilah Aqidah (tujuan) hidup,
dan sumber kebahagiaan yang banyak orang cari sekarang ini.
Makrifat (pengenalan) akan Tuhan itu diawali
dengan menyebut Nama-Nya, yakni Dzikir kepada Sang Pencipta. Dengan dzikir
(ingat) inilah muncul istilah jauh dekatnya manusia kepada Tuhan yang
menciptakannya.
Dzikir merupakan penghubung antara manusia dengan sumber
kehidupan. Sesosok makhluk merupakan gambaran sebuah komponen elektronik, yang
apabila tidak berhubungan dengan sumber energi listrik, maka ia tidak akan
hidup. Dan juga apabila ia hanya berhubungan dengan hanya satu sumber ia juga
tidak akan berjalan, karena arus memiliki dua kutub, positif dan negatif (ada
takdir baik dan buruk). Orang yang ingat kepada Allah berarti ia hidup, dan
yang melupakannya berarti sesungguhnya ia mati.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud berdzikir ?
2. Apa
saja keutamaan berdizir kepada Allah?
C. Tujuan Rumusan Masalah
1.
Mengetahui maksud berdzikir
2.
Mengetahui apa keutamaan berdzikir kepada Allah Swt.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Berdzikir
Pengertian
dzikir menurut bahasa berasal dari kata dzakaro yang artinya ingat. Kata dzikir
mengambil dari masdarnya dzikron, kemudian terkenal dengan istilah dzikir.
Sedangkan dzikir menurut syara’ adalah ingat kepada Allah dengan
etika tertentu yang sudah ditentukan dalam Al Qur’an dan Hadits dengan tujuan
mensucikan hati dan mengagungkan Allah.
Allah sudah menunjukkan dasar pokok bahwa dzikir mampu menentramkan hati
manusia. Hanya dengan dzikirlah hati akan menjadi tentram, sehingga tidak
timbul nafsu yang jahat.
” Ingatlah
hanya dengan berdzikir kepada Allah hati akan menjadi tentram ” (QS. 13 : 28).
Dzikir Menurut Imam Nawawi Al BAntaniyu Penulis kitab Al Adzkar,
menjelaskan dalam kitabnya bahwa dzikir bisa dilakukan dengan lisan dan hati.
Tingkatan dzikir akan menjadi lebih sempurna jika melakukannya denga hati dan
lisan. Jika harus memilih, mana yang lebih utama, menurutnya, harus dengan hati
saja, namun akan lebih afdhol (utama) jika melakukannya dengan hati dan lisan
sesuai dengan sunah Rosulullah. Beliau masih berpegang teguh bahwa dzikir lebih
utama dilakukan dengan keduanya sebab dikhawatirkan akan muncul penyakit riya’
jika dilakukan dengan hati saja (Adzkar : 06).
Pengalaman para mutashawwiyn, dzikir dengan hati disebut dzikir sirr.
Untuk mencapai dzikir sirr (rahasia) harus melalui tahap dzikir bil lisan,
kemudian dengan sendirinya dzikir dengan hati saja berjalan sesuia dengan
letupan rasa dan pikiran menguasai jiwa raganya.
Allah SWT memberikan dasar dalam firman-Nya : ” Ingatlah kepada-Ku, maka
aku akan ingat kepadamu “
B. Keutamaan
Berdzikir
Banyak
orang yang masih menganggap remeh kegiatan dzikir atau mengingat Allah. Mereka
menganggap duduk diam sambil berzikir menyebut nama Allah sebagai suatu
kegiatan yang sia sia dan hanya membuang waktu percuma. Ini terjadi karena
sebagian besar manusia perhatiannya hanya tercurah pada kehidupan dunia.
Sebagian besar manusia hanya fokus pada kehidupan jangka pendek, yaitu
kehidupan dunia. Mereka merancang kehidupannya hanya sampai hari tua, seluruh
perhatian dan aktifitasnya dicurahkan untuk keberhasilan dan kesuksesan hidup
didunia. Mereka tidak peduli dengan kehidupan jangka panjang, bahkan mereka
ragu dengan adanya kehidupan akhirat yang abadi dan pertemuan dengan Allah
kelak.
Barang siapa yang mengharapkan berjumpa dengan Allah
penguasa alam semesta, maka saat pertemuan itu pasti terjadi. Barang siapa yang
tidak mengharap perjumpaan dengan Allah, maka di akhirat kelak dia tidak akan
berjumpa dengan-Nya, kesenangan dan kegembiraan hidupnya didunia ini telah
berakhir dengan datangnya kematian, diakhirat kelak ia akan dikumpulkan
dilembah neraka, hidup kekal abadi selamanya disana.

Barang siapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka
sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al Ankabut 5)
Sedikit sekali orang yang paham dan mengerti bahwa saat ini
mereka sedang berada dalam perjalanan panjang yang tidak memiliki ujung,
perjalanan panjang yang tidak ada akhirnya. Sebagian besar manusia hanya tahu
bahwa perjalanan ini akan berakhir dengan datangnya kematian. Mereka tidak
menyadari bahwa dibalik kematian mereka masih harus menempuh perjalanan panjang
yang tidak pernah ada ujungnya, perjalanan panjang yang tidak pernah ada
akhirnya. Mereka harus melalui alam barzakh, padang mahsyar, hari berhisab,
selanjutnya hidup kekal abadi dilembah neraka atau ditaman syurga. Itulah perjalan
panjang yang tidak pernah ada akhirnya.
Perjalanan panjang yang kita lalui didunia maupun akhirat
penuh dengan halangan dan rintangan. Halangan dan rintangan itu akan
menimbulkan berbagai penderitaan dan rasa sakit yang berkepanjangan. Kita butuh
kekuatan ekstra untuk mengatasi berbagai halangan dan rintangan itu. Jika kita
sanggup mengatasi berbagai halangan dan rintangan yang datang menghadang kita
akan mengalamai kegembiraan dan kebahagiaan yang terus menerus.
Dengan ingat kepada Allah dan selalu berlindung pada-Nya
kita akan mendapat kekuatan ekstra menghadapi berbagai halangan dan rintangan
yang datang menghadang baik didunia maupun diakhirat. Orang yang selalu ingat
pada Allah akan mendapat kemudahan dalam mengatasi berbagai halangan dan
rintangan yang datang menghadang. Hal tersebut terjadi karena Allah selalu
ingat dan memperhatikan keadaan orang yang selalu ingat pada-Nya, Dia selalu
siap memberi pertolongan kepada orang yang selalu ingat pada-Nya. Firman Allah
dalam surat Al Baqarah 152 :

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)
kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)
-Ku. (Al Baqarah 152)
Ibadah Dzikrullah
Kegiatan Dzikrullah (mengingat Allah) adalah suatu aktivitas
yang dapat memberikan kekuatan ekstra kepada kita dalam menghadapi berbagai
masalah yang datang menghadang dalam hidup kita. Ada beberapa kegiatan
dzikrullah yang diajarkan Rasulullah kepada kita antara lain , Sholat 5 waktu
maupun sholat sunah, membaca Qur’an, membaca kalimat tahlil, tahmid, tasbih,
takbir, Asma’ulhusna, membaca do’a , dan lain sebagainya.
Sholat dilakukan pada waktu dan cara yang telah ditetapkan,
membaca Qur’an juga dianjurkan dilakukan dengan tartil dan berusaha memahami
semua bacaannya pada waktu malam hari. Membaca tahlil, tahmid, tasbih, takbir
dan berdo’a dianjurkan dilakukan setelah selesai mengerjakan sholat. Mengingat
Allah dengan menyebut Asma’ulhusna dianjurkan dibaca setelah sholat atau pada
waktu berdiri, duduk dan berbaring. Usahakan hati dan fikiran tidak pernah
kosong dan sepi dari menyebut nama Allah, hadirkan Allah didalam hati dan
fikiran setiap saat dimanapun berada. Selama hati dan fikiran selalu ingat dan
menyebut nama-Nya, demikian pula Allah akan selalu ingat dan memperhatikan
keadaan orang itu. Dalam hadist Qudsi yang diriwayatkan oleh Syaikhani dan
Turmidzi dari Abu Huraira r.a Allah mengatakan :
” Aku
sesuai dengan dugaan hamba-Ku kepada-Ku. Jika ia ingat kepadaKu didalam
hatinya, Akupun ingat pula kepadanya didalam hatiKu. Dan jika ia ingat kepadaKu
dilingkungan khalayak ramai, niscaya Akupun ingat kepadanya didalam lingkungan
khalayak ramai yang lebih baik. Dan jika ia mendekat padaKu sejengkal,Akupun
mendekat pula padanya sehasta. Jika ia mendekat padaKu sehasta, niscaya Aku
mendekat padanya sedepa. Dan jika dia datang padaKu dengan berjalan, maka Aku
mendatanginya sambil berlari ”
Dalam surat Al Ahzab ayat 41-43 Allah mengingatkan orang
yang beriman agar ingat kepada Allah dengan sebanyak banyaknya, dan bertasbih
pada-Nya pada waktu pagi dan petang hari.

41- Hai
orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang
sebanyak-banyaknya.
42- Dan
bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.
43- Dialah
yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu),
supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan
adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman. (AL Ahzab 41-43)
Manfaat nyata dari Dzikrullah:
Selalu ingat dan menyebut nama Allah setiap saat dan
sepanjang waktu dikala berdiri, duduk dan berbaring merupakan gambaran nyata
dari keimanan ,ketakwaan dan rasa tawakkal seseorang. Allah akan memperlihatkan
menfaat dan efek nyata dari amalan dzikrullah seseorang dalam kehidupannya
sehari hari hari antara lain:
1. Mendapat ketenangan hati dan bebas
dari perasaan jengkel,kecewa, sedih, duka, dendam dan stress berkepanjangan (
Ar Raad 28)
2. Dikeluarkan Allah dari kegelapan
(hidup yang penuh kesukaran, kesempitan,kepanikan, kekalutan ,kehinaaan dan
serba kekurangan ) kepada cahaya yang terang benderang ( hidup bahagia,nyaman,
aman, mulia, sejahtera dan berkecukupan). (Al Ahzab 43)
3. Terpelihara dan terhindar dari
melakukan perbuatan keji dan mungkar (Al Ankabut 45)
4. Terpelihara dari kelicikan dari tipu
daya syetan yang menyesatkan (An Nahl 99)
5. Selalu mendapat jalan keluar dari
berbagai kesulitan yang datang menghadang dan mendapat rezeki dari tempat yang
tidak pernah diduga, serta selalu dicukupkan semua kebutuhan hidupnya ( At
Thalaq 2-3)
6. Dibukakan baginya pintu kemenangan,
diampuni dosanya yang lalu dan yang akan datang, ditambahkan baginya berbagai
kenikmatan hidup, ditunjuki jalan yang lurus , dan diberi pertolongan dengan
kekuatan yang dahsyat. ( Al Fath 1-3)
7. Selalu mendapat perhatian istimewa
dari Allah dimanapun ia berada , selama ia ingat pada-Nya (Al Baqarah 152)
8. Terhindar dari beban hidup yang
berat dan tidak sanggup dipikul serta terhindar dari siksa dan azab yang
melampaui batas ( Al Baqarah 286)
9. Diampuni segala dosanya, dihapuskan
segala kesalahannya dan diwafatkan bersama orang yang berbuat kebaikan ( husnul
khotimah) (Ali Imran 193)
10. Mendapat kehidupan yang baik sampai
datang ajal yang telah ditetapkan (Hud 3, An-Nahl 97)
11. Dibalasi dan dilipat gandakan amal
kebaikannya dengan yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan ( An
Nahl 96-97)
12. Selalu disertai Allah dimanapun
mereka berada (Al Baqarah 153, Al Hadit 4)
13. Mendapat pertolongan dari ribuan
tentara malaikat dalam menghadapi berbagai hal dan masalah didunia maupun
akhirat ( Ali imran 124-125, Fushilat 30-31)
14. Dimudahkan semua urusannya dan
diberi bimbingan menempuh jalan yang mudah (Al Lail 7, Al A’la 8 )
15. Dibukakan baginya keberkahan dan
pintu rahmat dari langit dan bumi (Al A’raaf 96)
16. Diwafatkan dalam keadaan baik dan
disambut oleh para malaikat dengan salam penghormatan ( An Nahl 32, Ar Raad
23-24, Al Ahzab 44 )
17. Mendapat kehidupan yang baik selama
masa menanti dialam barzakh ( Ali Imran 169)
18. Memiliki wajah yang putih berseri
dihari berbangkit ( Ali Imran 106-107)
19. Memiliki wajah dan tubuh yang
bercahaya terang dihari berbangkit ( Al Hadit 12-13 dan At Tahrim 8 )
20. Menerima buku catatan amal dari
sebelah kanan dan dimudahkan saat dihisab dan ditimbang semua amalnya (Al
Haqqah 19-21 )
21. Memiliki timbangan kebaikan yang
lebih banyak dan berat (Al Qori’ah 6-7,Al A’raaf 8 )
22. Diselamatkan Allah dari ganas dan
panasnya api neraka (Maryam 72-73, Al Lail 17)
23. Dimasukan kedalam taman syurga dan
hidup kekal selamanya disana (Az zumar 73)
Betapa banyak manfaat yang didapat dari mengingat Allah
sebagai mana disebutkan diatas , namun sayang…. sedikit sekali orang yang mau
dan tertarik untuk melakukan kegiatan tersebut. Mudah mudahan setelah membaca
berbagai keterangan diatas anda akan tertarik untuk melaksanakan ibadah dzikir
mengingat Allah sepanjang waktu dikala berdiri, duduk dan berbaring. Mulailah
berusaha menyisihkan waktu untuk duduk diam setelah sholat lima waktu atau pada
waktu pagi dan malam hari , berzikir dengan menyebut Asma’ulhusna sebanyak
banyaknya. Insya Allah anda akan merasakan berbagai manfaat sebagaimana disebutkan
diatas, itu adalah janji Allah dalam Al Qur’an Dia tidak pernah mengingkari
janji. Allah maha kuat dan pasti memenuhi semua janji-Nya. Janji Allah tidak
pernah meleset.

205- Dan
sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut,
dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah
kamu termasuk orang-orang yang lalai.
206-
Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan
menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya lah mereka
bersujud. (Al-A’raaf 205-206)
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdzikir merupakan tindakan yang terpuji
dimana kita mengingat Allah memalui pujian-pujian kepada Allah Swt. Berdzikir
kepada Allah Swt sangat dianjurkan karena selain mengingat Allah dan mendapat
pahala keutamaannya sangat banyak bagi orang yang selalu berdzikir kepada Allah
Swt. Dengan berdzikir kita tetap tersambung dengan sang pencipta dimana kita
tidak selalu memikirkan kehidupan dunia. Berdzikir dapat dilakukan kapan saja
dan dimana saja kecuali tempat-tempat yang dilarang menyebut nama Allah dan
hukumnya sunnah, lebih-lebih setelah shalat 5 waktu kita sangat dianjurkan
untuk melanjutkan dengan berdzikir untuk kesempurnaan shalat kita.
B. Saran
Senantiasalah
kita berdzikir kapada Allah Swt sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah
yang telah memberi nikmat dan kehidupan yang nyaman dunia, karena Allah akan
mengganjar pahala yang berlipat kepada hambanya yang selalu ingat kepada Allah
Swt.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.oocities.org/wiriajaya/tasawuf/dzikir.htm
(29/12/2012, 19.20 WIB)
http://www.energibiosel.org/keutamaan-dzikir-mengingat-allah.html
(29/12/2012, 19.30 WIB)
terima kasih...
BalasHapussangat bermanfaat...